FESTIVAL HPSN 2023: Musik, Exhibition, dan Talkshow dikemas Unik, Kreatif sekaligus Edukasi Para Pelajar dan Mahasiswa memulai Gaya Hidup Minim Sampah

 2023-07-21 13:50:50    BERITA

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memperingati Acara Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Tahun 2023 dengan mengadakan Festival HPSN 2023 di Jakarta. Festival HPSN 2023 ini diselenggarakan dengan berbagai kegiatan menarik, unik, kreatif dan edukatif dengan melibatkan para pelajar serta mahasiswa untuk hadir menyaksikan rangkaian Festival HPSN 2023 diantaranya pameran, talkshow kolaborasik dengan para CEO Sociopreneurship dan menikmati musik dari Band terkini.

“Saat ini Indonesia memiliki jumlah anak muda potensial penggerak perubahan yang sangat banyak. Berdasarkan statistik, dari 270 juta penduduk Indonesia, sekitar 25,87% adalah generasi milenial pada kisaran usia 24-39 tahun. Lalu 27,94% adalah Generasi Z pada kisaran usia 8 – 23 tahun”. terang Menteri LHK, Siti Nurbaya.

Menteri Siti lebih lanjut mengungkapkan dalam sambutannya “Potensi yang dimiliki seperti idealisme, mobilitas tinggi dan dinamis, kepedulian dan kesetiakawanan sosial, inovatif dan kreatif, serta keberanian dan keterbukaan, dapat dimaksimalkan untuk menjadi penggerak pelestarian sumber daya alam dan lingkungan Indonesia ke depan”.

“Sudah saatnya kita mengubah pola kebiasaan dengan penuh kesadaran, misal dengan menggunakan barang-barang yang ramah lingkungan, lakukan pilah sampah dari rumah, kompos sisa makanan, cegah sampah dan mulai gaya hidup minim sampah, kita lakukan yang terbaik untuk kita dan untuk Indonesia”  ujarnya.

Melalui laporannya, Vivien Rosa Ratnawati selaku Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya dan Beracun (Dirjen. PSLB3) mengatakan “Festival HPSN 2023 ini unik dan edukatif sebab para pelajar dan mahasiswa yang hadir, membawa sampah yang sudah dipilah sebagai tiket masuk acara, yang kemudian KLHK bekerjasama dengan socioprenuer yang akan menampung dan mengelola sampah terpilah tersebut”. (28/2)

HPSN tahun 2023 mengusung tema besar yaitu Tuntas Kelola Sampah untuk Kesejahteraan Masyarakat, mengisyaratkan bahwa setiap orang berkewajiban mengelola sampah rumah tangga dengan cara yang berwawasan lingkungan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia  Nomor 18 Tahun 2008 tentanPengelolaan Sampah. Jadi setiap individu turut andil atas sampah yang telah ditimbulkannya dengan mengelola sampah yang dihasilkannya itu dengan cara bijak dan dimulai dari diri sendiri.

“Dalam acara ini juga diadakan Talkshow Kolaborasik bersama influencer dan CEO Sociopreneurship yang berhasil mengelola sampah lebih bermanfaat dan menjadi bernilai ekonomis, dan para pelajar dan mahasiswa bisa menjadi agent of change” ungkap Vivien.

Talkshow Kolaborasik dengan topik “nyampah ga asik” menjadi ajang berbagi ilmu dan edukasi dari CEO dan Co-Founder yang menggeluti pengelolaan sampah menjadi bernilai ekonomis dan punya nilai jual. Hal itu menjadi sumber ide kreatif dan menarik untuk para milenial, yang bisa juga menularkan pengetahuan tentang Kelola Sampah kepada Generasi Z.

Hadir pada acara talkshow tersebut CEO Sustaination, Dwi Sasetyaningtyas yang memulai usahanya dalam mengatasi permasalahan sampah dengan menciptakan produk-produk inovatif ramah lingkungan. Saat ini di Sustaination sudah menghasilkan 1000 produk ramah lingkungan, “Bareng-bareng meningkatkan awareness, bersama-sama untuk meningkatkan kesadaran lingkungan bahwa masalah lingkungan ini sudah terjadi dan akan terjadi, jika kita tidak melakukan hari ini” ajaknya.

Sustaination mempunyai Langkah 6R seperti Rethink (berfikir ulang sebelum membeli barang), Refuse (tolak dan bawa wadah/kemasan sendiri), Reduce (kurangi penggunaan plastik sekali pakai), Reuse (menggunakan kembali kemasan), Recycle (mendaur ulang), dan Rot (mengkompos) dalam hal pengurangan sampah. “Mulai dari pilihanku, mulai kurangi sampah dari rumah, mulai hari ini, mulai dari diri sendiri” ajaknya lebih lanjut.

Lain halnya dengan CEO & Co-Founder Surplus Indonesia, Agung Saputra menjelaskan cara lain yang bisa dia lakukan dengan mengurangi sampah, melalui pangan. Surplus Indonesia merupakan flatform pembelian makanan dengan harga lebih murah, supaya makanan tidak berlebihan dan menimbulkan sampah. Mencegah sampah pangan, Surplus Indonesia memiliki jargon yaitu save food, save budget, save planet.

Selain Gerakan Compost Day pada tanggal 26 Februari 2023 di Jakarta yang sudah diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam memperingati Puncak Acara HPSN 2023, pada kesempatan Festival HPSN 2023 ini acara ditutup dengan iringan band kekinian dari musisi HIVI yang menghibur para generasi milenial juga para hadirin lainnya.