KLHK FASILITASI KERJASAMA AQUA DAN IPI UNTUK KURANGI SAMPAH PLASTIK DI BABEL
Jakarta, 23 April 2024 - Dalam rangka mendukung upaya
pemerintah Indonesia mengurangi sampah plastik ke laut hingga 70% pada 2025, Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan memfasilitasi penandatanganan nota kesepahaman
antara AQUA dengan Ikatan Pemulung Indonesia (IPI) dalam Program
Kerjasama Peningkatan Pengumpulan Sampah Plastik di Provinsi Bangka Belitung.
Penandatanganan kerja sama disaksikan Rosa Vivien Rahmawati, Direktur Jenderal
Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun dan Berbahaya (PSLB3) dan Direktur
Pengurangan Sampah, Vinda Damayanti di
Kompleks Manggala Wanabakti, Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan, tepatnya di Kafe Arborea. AQUA diwakili oleh Vera Galuh
Sugijanto, Vice President General Secretary Danone Indonesia, sedangkan Pris
Polly Lengkong, Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) IPI mewakili organisasi
IPI.
Program kerja sama pengumpulan sampah plastik di Provinsi Bangka Belitung ini akan berlangsung selama enam bulan sejak April-September 2024. Bangka Belitung dipilih sebagai lokasi program karena merupakan salah satu provinsi yang mengandalkan keindahan dan kekayaan laut sebagai tujuan wisata sekaligus kontributor utama pendapatan daerah. Sebagai salah satu destinasi wisata prioritas, Kepulauan Bangka Belitung menghasilkan timbulan sampah rata-rata 211 ton per hari (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, 2023).
Rosa Vivien Ratnawati, Direktur Jenderal PSLB3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, mengatakan, “KLHK menyambut baik inisiatif AQUA dan IPI dalam penandatanganan kerjasama ini. Dari sisi pemerintah, kami senang lingkungan menjadi bersih karena AQUA menjadi off taker, membeli sampah terpilah yang dikumpulkan oleh pemulung. Meski kerjasama ini baru berlaku di Belitung, namun saya berharap anggota IPI semakin semangat untuk mengumpulkan sampah plastik terpilah, karena ada nilai ekonomi-nya. AQUA pun mendapatkan kualitas sampah terpilah yang bagus. Ini namanya ekonomi sirkular. Jadi sampahnya tidak terbuang ke lingkungan, tapi sampahnya berputar dan bisa dipakai lagi. Dalam pertemuan INC-4 di Ottawa Kanada minggu ini, saya akan bawa hal ini untuk disampaikan di forum internasional, bahwa IPI adalah mitra dan pahlawan buat kami karena telah membantu sampah khususnya sampah plastik di Indonesia terkelola dengan baik. Kami pun berharap AQUA tidak lupa mengajak pemerintah daerah terutama Dinas Lingkungan Hidup untuk berkolaborasi. Kadis LH Belitung dapat memasukkan kegiatan ini dalam Jakstrada-nya. Kami juga meminta kepada para Kepala DLH Pemda untuk memasukkan kawan-kawan pemulung sebagai bagian dari sistem dalam melakukan pengurangan sampah. Sehingga dapat tercatat di Jakstrada bahwa pengurangan sampahnya bisa bertambah dan tercatat pada Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN).”
Sementara itu, Vera Galuh Sugijanto, Vice President General Secretary Danone Indonesia, mengatakan, Kolaborasi ini sejalan dengan komitmen kami untuk mendukung target pemerintah untuk mengurangi sampah plastik ke laut hingga 70%. Sejak tahun 2018, kami memperkuat komitmen tersebut melalui #BijakBerplastik yang menekankan tiga hal utama yaitu pengembangkan infrastruktur pengelolaan sampah, edukasi kepada konsumen dan masyarakat, serta inovasi kemasan produk melalui berbagai kolaborasi. Kerja sama dengan IPI diharapkan dapat meningkatkan kontribusi pengumpulan sampah plastik dalam peta jalan #BijakBerplastik dan mewujudkan komitmen kami dalam implementasi ekonomi sirkular dan menciptakan ekosistem pengelolaan sampah yang inklusif.”
Pris Polly Lengkong, Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) IPI, mengatakan, “Kami menyambut baik kolaborasi dengan AQUA. Melalui kerja sama ini, kami berharap bukan hanya dapat membantu mengurangi sampah plastik, namun juga membantu meningkatkan kesejahteraan rekan-rekan anggota IPI. Harapannya, anggota IPI akan semakin termotivasi untuk meningkatkan pengumpulan jumlah sampah bernilai ekonomis, sehingga dapat mendukung upaya pemerintah Indonesia menekan kebocoran sampah plastik di laut.”
Melalui kerja sama ini, IPI diharapkan dapat meningkatkan pengumpulan sampah plastik bernilai ekonomi. Nantinya, sampah plastik terpilah akan masuk ke dalam ekosistem pengelolaan sampah AQUA. Selain bertujuan untuk mendukung upaya pemerintah untuk menjaga kebersihan lingkungan termasuk mencegah kebocoran sampah plastik ke wilayah perairan, kolaborasi ini juga diharapkan dapat mendukung kesejahteraan para pemulung.
Pemerintah Indonesia berupaya mendorong penerapan prinsip ekonomi sirkular, dimana sampah seperti sampah plastik mempunyai nilai ekonomi yang dapat dimanfaatkan kembali. Recycling Business Unit (RBU) merupakan model sosial bisnis daur ulang untuk mengolah kembali sampah botol plastik menjadi cacahan plastik yang merupakan bahan baku produk daur ulang. Saat ini, pasokan bahan baku berupa recycled PET masih menjadi tantangan implementasi ekonomi sirkular dan daur ulang di Indonesia. Oleh karena itu, para pelapak serta infrastruktur pengumpulan sampah seperti RBU yang dilengkapi dengan perangkat pendukungnya memegang peranan penting.
Hingga saat ini tercatat, AQUA telah mengembangkan dan mendampingi 6 unit
RBU, 10 collection center, 20 TPS3R, lebih dari 100 bank sampah unit dan delapan
bank sampah induk dengan jaringan kurang lebih 7.947 pemulung di seluruh
Indonesia. Upaya kolaborasi AQUA dalam mendorong penerapan ekonomi
sirkular mencatat sekitar 22.000 ton sampah plastik terkumpul yang didaur ulang
menjadi bahan baku kemasan botol baru ataupun produk lain yang memiliki nilai
ekonomi. (***)